Sunday, June 16, 2013

REVIEW TV : JURASSIC FIGHT CLUB - PERTARUNGAN BRUTAL ANTAR DINOSAURUS!

Jutaan tahun lalu binatang-binatang buas mengerikan, mengintai mangsa di hutan. Untuk bertahan hidup mereka harus memangsa agar tidak dimangsa. Menggunakan kekuatan brutal dan strategi licik, mereka merubah era prasejarah menjadi medan tempur paling berdarah sepanjang zaman...

"Pertarungan terhebat di muka bumi!" 

 ~ Tagline Jurassic Fight Club


Jurassic Fight Club adalah sebuah serial dokumenter produksi History Channel yang pertama kali dirilis tahun 2009, dan mulai 14 Juni 2013, tayang di Indonesia di channel KompasTV. Serial ini dibawakan oleh paleontologis George Blasing, bersama dengan beberapa ahli hewan prasejarah lainnya. Menggunakan gabungan dari bukti fosil terbaru dan penggunaan teknologi tingkat tinggi seperti CT Scan untuk menganalisanya, serta animasi komputer yang realistis untuk menggambarkan pertarungan antar hewan prasejarah jutaan tahun yang lalu.

PERTARUNGAN ANTAR KANIBAL


Dalam episode perdananya, kita mengunjungi hutan rimba Madagascar 80 juta tahun yang lalu, dan berjumpa dengan dinosaurus pemakan daging bernama Majungatholus. Bukti fosil yang ditemukan oleh tim ilmuwan, menunjukkan bahwa, Majungatholus bukan saja merupakan hewan pemangsa yang ganas, tetapi juga adalah kanibal! Hal ini diketahui dari bukti fosil yang menunjukkan bahwa, seekor Majungatholus yang diduga seekor jantan dimakan oleh Majungatholus betina. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Rupanya pulau Madagascar dimana dinosaurus buas ini hidup merupakan tempat yang keras saat itu, dimana tidak terdapat mangsa dan sering terjadi persaingan antar Majungatholus yang berakhir fatal. Namun penyebab pertarungan ini rupanya adalah karena si Majungatholus jantan mencoba untuk membunuh anak Majungatholus betina agar bisa mengawininya. Setelah serangkaian pertarungan, akhirnya si jantan berhasil mengelabui si betina dan membunuh anaknya. Namun si betina tidak tinggal diam, ia kembali menyerang si jantan dan kali ini berhasil mematahkan lehernya dan membuatnya tumbang. Tetapi semua sudah terlambat, anaknya sudah tergeletak tidak bernyawa.

Namun terjadi sesuatu yang aneh sekaligus mengerikan, sang betina malah memakan bangkai anaknya sendiri. Rupanya hal itu dilakukan karena ia ingin mengembalikan energi yang sudah terbuang dari pertarungannya barusan, dan karena otaknya yang masih primitif membuatnya dengan cepat melupakan apa yang baru saja terjadi. Setelah melahap habis anaknya, si betina kemudian berlanjut ke si jantan. Ia pun memakan hidup-hidup si jantan yang tengah sekarat itu, dan pada akhirnya meninggalkan bukti fosilnya jutaan tahun di masa kini.

PENILAIAN


Program ini ditujukan untuk mendidik dan memperluas wawasan kita mengenai hewan prasejarah, dan disajikan secara menghibur dan menegangkan. Animasi komputer yang digunakan juga sangat realisitis dan bisa menggambarkan secara akurat rupa makhluk-makhluk prasejarah ini. 

Namun ada beberapa kelemahan dari program ini. Diantaranya penggunaan adegan yang diulang-ulang beberapa kali (mungkin untuk menghemat budget), selain itu saya rasa ada beberapa penjelasan mengenai makhluk prasejarah ini yang terlalu didramatisir dimana beberapa kali program ini seolah membuat mereka kelihatan seperti monster kejam yang hanya berpikir untuk membunuh, padahal saya rasa biar bagaimanapun mereka hanya hewan dan tujuan mereka bertarung hanya untuk mempertahankan hidupnya. Selain itu beberapa adegan di program ini jelas cukup brutal dan jelas ini bukan program dinosaurus yang cocok untuk ditonton oleh anak-anak. 

Tapi secara keseluruhan program ini berhasil dengan cukup baik mengenalkan kita pada hewan - hewan luar biasa ini dan saya memberikan skor 7 / 10 untuk acara ini. Bagi anda yang tertarik untuk menonton lebih lanjut, acara ini tayang tiap jumat di KompasTV pukul 20.00. Nah, berikut ini adalah trailer versi KompasTV bagi anda yang masih penasaran!



No comments: