Monday, June 3, 2013

KLONING - KETIKA MANUSIA BERMAIN SEBAGAI "TUHAN"

Menghidupkan kembali sesuatu yang sudah mati...sekilas terdengar  mustahil untuk dilakukan oleh manusia bukan? Sebuah perbuatan yang jelas melawan kodrat hukum alam bahwa sesuatu yang sudah mati tidak akan bisa hidup kembali secara fisik. Tapi rupanya hal itu tidak menghentikan beberapa orang untuk mencobanya. Namun kalaupun hal itu bisa dicapai layakkah bagi manusia untuk sungguh melakukannya?

APA ITU KLONING?

PROSES KLONING PADA HEWAN

Dalam ilmu biologi Kloning adalah proses menghasilkan makhluk hidup dari jenis yang sama yang sama secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi secara aseksual (tanpa hubungan seks) yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteri, serangga, atau tumbuhan. Dalam bidang bioteknologi kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas  DNA atau gen, sel, atau organisme.

Sederhananya kita mengambil sampel dari satu makhluk hidup kemudian melalui serangkaian proses kita mampu menciptakan makhluk hidup dengan gen atau DNA yang serupa. Hal ini bahkan bisa dilakukan dengan mengambil sampel dari makhluk hidup yang sudah mati (dengan catatan DNA nya masih dalam kondisi baik). Disinilah pokok permasalahannya muncul, bukankah dengan melakukan itu kita sama saja menghidupkan makluk hidup yang sudah mati? Bukankah kita melanggar kodrat alam dan pada saat yang kita melawan hukum Tuhan bahwa semua yang hidup akan kembali kepadanya? 


PERMULAAN DARI ABAD KLONING

5 Juli 1996, manusia untuk pertama kalinya berhasil "menciptakan" makhluk hidup pertamanya lewat proses kloning. Makhluk itu adalah seekor domba, yang kemudian diberi nama Dolly. Dolly dianggap sebagai salah satu lompatan terbesar dalam sejarah ilmu pengetahuan. Namun hal ini juga menciptakan kontroversi karena dianggap tidak etis menciptakan makhluk hidup dengan tujuan eksperimen seperti demikian. 

DOLLY, SI DOMBA "BUATAN MANUSIA"
 
Tetapi Dolly baru yang pertama dari deretan makhluk kloningan lainnya yang akan diciptakan di masa selanjutnya. Sebuah pencapaian yang lebih kontroversial lagi tercipta pada 26 Desember 2002 lalu Clonaid, perusahaan Bioteknologi di Bahama, sukses menghasilkan manusia cloning pertama di dunia dengan lahirnya Eve. Clonaid sendiri sebanarnya adalah sebuah aliran sekte yang percaya manusia dan kehidupan lain di muka bumi adalah hasil eksperimen alien di muka bumi, dan mereka percaya alien pertama kali menciptakan manusia melalui proses kloning. Eve merupakan bayi pertama yang lahir dari 10 implantasi yang dilakukan Clonaid tahun 2002.

FOTO YANG BEREDAR DI INTERNET YANG DIYAKINI SEBAGAI BAYI "EVE"

"JURASSIC PARK SUNGGUHAN"

Masih ingat dengan film Jurassic Park? Film yang disutradai Stephen Spielberg ini menjadi salah satu film yang mempopulerkan istilah kloning dan film ini juga sebenarnya secara tidak langsung mengkritik proses tersebut. Dalam film ini sekelompok ilmuwan mencoba menggunakan DNA Dinosaurus untuk mengkloning mereka dan menghidupkan mereka kembali. Di kehidupan nyata hal ini memang mustahil karena setelah 65 Juta tahun DNA dinosaurus telah rusak dan tak bisa digunakan lagi. Tapi tidak demikian dengan beberapa binatang prasejarah lain yang usianya jauh lebih "muda".

"MEMBANGUNKAN SANG BAYI". ILMUWAN RUSIA DAN JEPANG MENGGUNAKAN TUBUH MAMMOTH DARI ZAMAN ES YANG TELAH MEMBEKU UNTUK DIAMBIL DNA-NYA DAN DIHIDUPKAN KEMBALI

Ilmuwan Rusia dan Jepang bekerja sama dalam sebuah proyek untuk menghidupkan kembali mammoth. Gajah prasejarah dari zaman es yang punah sekitar 10.000 tahun yang lalu karena perubahan iklim dan peruburuan manusia. Mereka berhasil mengekstrak DNA dari mammoth yang membeku di Rusia dan mencoba utuk menghidupkannya dengan menggabungkan DNA tersebut dengan DNA gajah modern. Hal yang sama rupanya telah berhasil dilakukan pada seekor hewan punah lainnya yakni Quagga, sejenis zebra setengah berloreng dari Afrika yang punah karena diburu. Dengan penggabungan terhadap DNA zebra, ilmuwan berhasil menghidupkan kembali quagga pertama (biarpun tidak 100% murni) ratusan tahun sejak kepunahannya.


EMBRIO DARI THYLACINE. HEWAN PEMANGSA INI DULUNYA PERNAH BERBURU DI DARATAN AUSTRALIA NAMUN PUNAH KARENA PERBURUAN OLEH MANUSIA. ILMUWAN BERENCANA MENGGUNAKAN EMBRIO INI SEBAGAI SUMBER DNA UNTUK MENGKLONING HEWAN INI.

Hal yang sama tengah diupayakan ilmuwan terhadap sejumlah hewan punah lainnya. Diantaranya Thylacine (hewan berkantong pemakan daging dari Australia) dan merpati pos Amerika. Diyakini dalam jangka waktu beberapa puluh tahun lagi, kita mungkin akan dapat melihat kembali hewan-hewan ini dalam dunia kita. Jadi sebuah "jurassic park" sungguhan bukan impian yang muluk-muluk lagi. Tapi ingatkah anda bagaimana film jurassic park berakhir? Bencana! Para dinosaurus itu ternyata terlalu kuat dan tak bisa dikontrol. Bagaimana kalau kekuatan kloning jauh lebih kuat dari yang kita kira...?

"BERMAIN TUHAN"

Seiring kemajuan pengetahuan teknologi dan pengetahuan, manusia tampaknya mulai lupa diri. Teknologi kloning yang dengan ajaibnya bisa membuat salinan dari makhluk hidup yang persis sama, memang menakjubkan. Tapi etiskah untuk kita menggunakannya? Saya pribadi tidak setuju. Dengan memiliki kemampuan kloning, manusia pada dasarnya mencoba untuk mengendalikan kekuatan kehidupan dan kematian yang sesungguhnya jauh diatas akal pikiran kita. Pantaskah kita menghidupkan kembali seseorang atau bahkan seekor hewan atau bahkan sebuah tanaman yang sudah habis waktunya di dunia ini? 


DI KOREA ANDA DAPAT MENGKLONING ANJING ANDA DENGAN TARIF 100.000 $. BEBERAPA PERUSAHAAN JUGA MEMBUKA PERMINTAAN UNTUK MENGKLONING KUCING

Bayangkan beberapa tahun dari sekarang mungkin orang yang anda kasihi yang sudah meninggal bisa hidup kembali bersama dengan anda...tapi apakah benar itu memang orang yang anda dulu pernah ketahui, bukankah itu hanya salinannya?


MUNGKINKAH KELAK AKAN ANDA MANUSIA-MANUSIA KLONING DENGAN OTAK SUPER CERDAS, FISIK KUAT DAN KELEBIHAN-KELEBIHAN LAIN. BILA INI SUNGGUH TERJADI , ANDA YANG MANUSIA BIASA BERSIAPLAH TERSINGKIR OLEH PARA MANUSIA SUPER ITU NANTINYA...

Menghidupkan kembali hewan prasejarah, apakah mereka sungguh hanya ingin menghidupkan mereka atau mereka hanya ingin menjadikannya eksperimen belaka dan mengurungnya dari dunia selamanya? Atau apakah mereka akan bertahan hidup di lingkungan bumi kita yang sudah berubah drastis ini? Bila demikian bukankah menghidupkan mereka sama saja dengan memusnahkan mereka untuk yang kedua kalinya...?

Kekuatan kehidupan dan kematian, masih terlalu kuat dan terlalu jauh dari jangkauan akal kita sebagai manusia. Dan tidak pantas untuk kita permainkan seenaknya. Kita yang hanya salah satu ciptaan yang maha kuasa, berpikir untuk bermain-main sebagai sang "pencipta"? Saya rasa itu bukan ide yang bagus... Bagaimana menurut anda?

(Source: Wikipedia, National Geographic) 

No comments: