Monday, August 18, 2014

5 MASALAH YANG MASIH MENJAJAH BANGSA INDONESIA

Pada tahun 2014, bangsa Indonesia memasuki tahun ke-69 nya sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Namun tidak bisa dipungkiri meski telah merdeka, bangsa kita masih “dijajah” oleh berbagai permasalahan yang masih terus menyertai kita...


1.  Sistem Pendidikan yang Amburadul





Baru-baru ini Kemendikbud telah menetapkan sistem kurikulum 2013, kurikulum baru ini menuntut murid agar mengerti sebuah pelajaran dan bukan hanya sekedar menghafal pelajaran tersebut. Sekilas terdengar bagus, tapi masalahnya untuk mencapai tujuan brilian tersebut, Kemendikbud menetapkan kebijakan “brilian” seperti menaikkan KKM, menambah jumlah mata pelajaran, dan mengurangi hari libur siswa.

Wait...., what? Bagaimana caranya itu bisa membuat siswa kita menjadi lebih baik? Apa iya dengan membuat mereka lebih lama belajar mereka semua pasti keluar sebagai anak pintar? Tampaknya pemerintah Indonesia belum menyadari kalau sistem pendidikan klasik seperti itu sudah usang. Setiap anak punya potensi kemampuan yang berbeda, cara seperti ini memaksa mereka untuk menjadi ahli di bidang tertentu yang belum tentu mereka kuasai.

Ilustrasinya seperti ini : seorang anak yang ahli di bidang olahraga tapi ia dipaksa harus bisa di bidang matematika dan sains. Padahal si anak tersebut tidak tertarik dan kurang berpotensi di bidang tersebut. Tapi karena adanya penetapan standar membuat si anak tersebut merasa minder dan tidak bisa apa-apa. Pengetahuan dasar memang dibutuhkan oleh semua orang, namun yang tidak kalah penting adalah mengembangkan potensi tertinggi seseorang. Sebab tanpa realisasi potensi hanya akan tetap sebagai potensi, tanpa bisa memberikan dampak positif bagi si pemiliknya.


2.  Pemerintahan & Birokrasi yang Kacau






Yang satu ini sudah bukan rahasia. Saya tidak mengatakan bahwa pemerintah secara keseluruhan bersifat buruk. Tapi oknum-oknum tertentu di pemerintahan tersebut yang membuat orang-orang yang benar-benar ingin mengabdi pada negara jadi memiliki imej yang negatif.

Para oknum-oknum ini hanya berniat menggunakan posisi mereka di pemerintahan untuk memenuhi nafsu mereka akan kekuasaan dan harta, dan mereka sama sekali tidak perduli pada keberadaan rakyat yang telah mempercayakan posisi tersebut kepada mereka. Sayangnya kalaupun mereka tertangkap basah tengah menyalahgunakan kekuasaan mereka, hukum seolah-olah tidak bisa menjerat mereka.

2014 ini menjadi era baru bagi pemerintahan Indonesia, dengan adanya presiden dan wakil rakyat yang baru. Apakah mereka mampu merubah kondisi ini? Entahlah biarpun di satu sisi kita harus optimis, masalah dan sifat buruk yang telah membelit pemerintahan kita bukan sesuatu yang mudah untuk ditangani dalam 5 tahun. Tapi kita hanya baru bisa benar-benar bisa mengambil kesimpulan nyata setelah melewati periode terseut bukan? Biarpun pemerintahan kita diwarnai dengan masalah, tapi mereka bukan satu-satunya sumber permasalahan. Permasalahan yang tidak kalah merepotkan adalah...


3.  Rakyat itu Sendiri






Iya, benar. Pemerintah mungkin adalah nahkoda dari kapal besar yang kita namai Indonesia ini, tapi seorang nahkoda sebaik apa pun tanpa didukung anak buah yang baik tak akan bisa berbuat banyak. Sebagian dari masyarakat masih dikuasai oleh mental negatif, seperti mental suap, tidak bertanggung jawab, egois dan kurang keperdulian.

Masyarakat begitu sering mengkritik dan merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah, tapi masalahnya mereka sendiri tidak bersifat kooperatif dan hanya mau seenaknya sendiri tanpa mau turut terlibat membangun masyarakat yang lebih baik tersebut. Kondisi ini menjadi dilema bagaimana caranya memimpin seklompok orang yang tidak mau menurut dan hanya mau enaknya saja.

Satu-satunya jalan adalah untuk merubah mentalitas lama. Mulai taati peraturan tidak perduli sekecil atau sesepele apa pun itu. Tolak penyuapan ketika anda mulai disodori iming-iming. Bertanggung jawablah terhadap lingkungan sekitar anda dan bersiaplah untuk mengorbankan sebagian dari kenyamanan kita untuk kemajuan bersama. Terdengar tidak menyenangkan? Memang. Tapi suka atau tidak kita harus melakukannya bila kita menginginkan kehidupan yang lebih baik.


4.  Begitu Banyak Potensi yang Tak Dimanfaatkan






Ada alasan mengapa ratusan tahun yang lalu negara-negara Eropa berlomba-lomba ingin menjajah negara kita. Indonesia punya begitu banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan dan komoditas yang laku keras di pasaran. Nenek moyang kita pun tahun hal itu dan Indonesia pernah menjadi salah satu pusat perdagangan besar di Asia pada zaman kerajaan kuno.

Kini memasuki abad 21, Indonesia masih punya begitu banyak potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan. Secara teori bila sumber-sumber tersebut bisa dikendalikan dengan benar, maka negara kita bisa menjadi negara dengan perekonomian yang maju. Namun tentu saja kita semua tahu bagaimana yang sesungguhnya menjadi kenyataan kita.

Indonesia masih begitu bergantung pada keberadaan produk-produk impor, sementara sumber daya yang kita miliki malah dikeruk oleh pihak asing. Usir mereka? Tunggu dulu, mereka punya izin yang legal untuk melakukan hal tersebut. Bila mereka menguasai sumber daya kita, bukan mereka yang patut disalahkan, tapi kita sendiri karena tidak lebih dulu mengamankan sumber-sumber tersebut. Sumber daya alam bukan satu-satunya sumber daya yang kita sia-siakan. Sumber daya manusia kita pun seolah dipandang sebelah mata, padahal banyak diantara mereka yang berbakat namun sedikit sekali yang diberi apresiasi nyata. Jadi jangan salahkan mereka bila mereka memutuskan untuk hijrah ke luar negeri, karena seindah-indahnya konsep nasionalisme, mereka masih punya perut untuk diberi makan.


5.  Diskriminasi dan Intoleransi






Masalah terakhir ini juga merupakan salah satu masalah terbesar, terawet dan tersulit untuk diatasi, Juga merupakan akar dari segala konflik tidak bermakna dan tidak bertujuan yang teradi di negara kita. Sudah menjadi rahasia umum bila sebagian anggota masyarakat kita masih memiliki kecenderungan sentimen negatif para etnis atau agama tertentu. Hal-hal ini ditanggapi  merupakan “isolated cases” atau kasus-kasus tertentu saja yang sifatnya kecil secara umum. Tapi benarkah demikian?

Saya sendiri sering melihat di lingkungan saya bagaimana kelompok-kelompok ini mendapat intimidasi dari pihak yang mengatasnamakan sebagai mayoritas. Ketika ditanya alasannya, seringkali tidak masuk akal, merasa suku sebelah sebagai pendatanglah, merasa agama sebelah sebagai kafirlah, merasa kelompok ini berniat buruklah, intinya selalu memandang yang lain sebagai kambing hitam, sementara dirinya dan kelompoknya sendiri sebagai manusia paling benar di dunia ini.

Jujur hal ini sungguh konyol, alasan anda mengatakan kalau anda dan kelompok anda lebih penting atau lebih baik itu sungguh subjektif. Semua manusia nilainya sama, tidak ada yang lebih hebat dan tidak ada yang lebih buruk. Dan karena anda mengikatkan diri kepada institusi yang disebut “negara” maka anda semua sama kedudukannya di depan hukum yang berlaku. Saya rasa (dan saya harap) anda yang membaca ini bukan orang yang seperti itu, tapi bila anda memang menunjukkan perilaku semacam itu, saya sarankan dengan hormat sebaiknya anda berubah, karena anda adalah masalah terbesar dari negara ini dan penghalang majunya negara ini ke arah yang lebih baik.

Sunday, August 10, 2014

AGAMA, KETIKA AJARAN KEDAMAIAN MENJADI PEMICU PERPECAHAN

Akhir-akhir ini Indonesia digemparkan dengan munculnya sejumlah kelompok radikal yang mengatasnamakan agama Islam, yakni ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Kelompok anarkis ini melakukan sejumlah tindak kekerasan dan menyerang kelompok agama lain, bahkan sesama penganut Islam atas dasar paham "agama". Tetapi sesungguhnya penyalahgunaan atau penafsiran salah atas agama sudah bukan berita baru...



Ketika "Iman" Berdampak Buruk


Penganut Agama di Seluruh Dunia


Agama, berasal dari bahasa sansekerta "A" dan "Gama" yang secara harafiah berarti "tidak kacau", atau cara mengatur kehidupan manusia agar tidak kacau dan menciptakan keharmonisan dalam hubungan baik secara horizontal (kepada Tuhan) maupun secara vertikal (kepada sesama manusia). Sebuah survey di tahun 2012 menunjukkan bahwa setidaknya 59% manusia di dunia menganut suatu agama tertentu, 36% tidak beragama dan 13% mengaku atheis. Tentu kita semua tahu pada dasarnya agama dimaksudkan untuk menciptakan perdamaian dan membimbing manusia, namun suka atau tidak, sepanjang sejarah manusia, agama telah menjadi alasan pembenaran atas berbagai konflik dan peperangan di dunia. Berbagai tindakan pelanggaran kemanusiaan seperti rasisme, diskriminasi dan lain-lain dilakukan dengan dasar "agama". Bahkan beberapa pihak merasa ajaran agama sebagai bentuk pencucian otak terhadap manusia.






Kaum atheis memiliki argumen bahwa keberadaan agama sudah tidak relevan, dan merasa keberadaannya seperti duri dalam daging yang menghambat kemajuan di bidang pengetahuan, serta tidak memiliki dasar logis yang rasional. Sayangnya umat beragama di abad 21 memiliki kecenderungan secara tidak langsung membenarkan argumen tersebut, dengan berbagai perilaku tidak terpuji. Lihat saja para koruptor dan para pelaku tindak kriminal di negara kita, mereka semua adalah orang-orang beragama tetapi tindakannya sama sekali tidak bermoral. Saya tidak menyebut agama membuat mereka menjadi seperti itu, tapi menganut agama ternyata tidak membuat mereka menjadi manusia yang lebih baik. Keadaan semakin diperparah dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang melakukan aksi-aksi anarkis dan membuat perpecahan dan membenarkan tindakan tersebut atas nama agama? Mengapa kondisi ini bisa terjadi?


Ketika "Jalan" Lebih Penting Dari "Tujuan"





Kita semua sebagai umat beragama tentu paham betul kalau ajaran agama merupakan suatu kewajiban yang patut untuk dijalankan. Akan tetapi perwujudan nyata dari ajaran yang dilakukan oleh banyak umat beragama seringkali dibatasi pada hal-hal yang sifatnya ritualistik (berdoa, sembahyang, pergi ke tempat ibadah,dll) dan pada prakteknya alasan seseorang menegakkan ajaran agama lebih sebagai bukti penegasan bahwa ideologi yang dipegang adalah yang paling benar. Umat bergama merasa keberadaan ajaran agama atau ideologi yang berbeda dengan mereka sebagai suatu dosa dan keberadaan yang tak bisa diterima. Sayang semangat menegakkan ajaran "agama" seolah membuat manusia menjadi lupa akan tujuan yang sesungguhnya yakni Tuhan.

Agama pada esensinya adalah upaya manusia untuk memahami bagaimana cara kerja sang Pencipta. Tiap manusia sesungguhnya memiliki persepsi masing-masing mengenai bagaimana Tuhan itu sebenarnya. Mereka memiliki definisi dan penggambarannya masing-masing yang mungkin sejalan atau tidak sejalan satu sama lain. Ini bisa menjadi fatal ketika perbuatan lahiriah  dianggap sebagai garis ukur religius atau tidaknya seseorang. 





Pandangan seperti ini bisa memicu terjadinya perpecahan di masyarakat. Etika dan kemanusiaan seolah dibutakan apabila agamanya dibawa-bawa. Seolah ada panggilan "ilahi" untuk membela agamanya. Padahal sesungguhnya yang terjadi adalah pandangan sempit orang tersebut tengah tertantang. Ketika menghadapi tantangan atau perbedaan orang yang pikirannya tertutup akan berupaya untuk menyangkal segala pendapat lain dan secara otomatis menciptakan berbagai argumen dalam otaknya untuk membenarkan posisinya. Apabila anda orang yang seperti itu ketahuilah tidak ada yang terpuji dari tindakan anda. Yang ada sesungguhnya anda takut dengan perbedaan dan dalam diri anda ada perasaan takut seolah-olah anda yang salah dan anda berupaya dengan segala cara agar "lawan" anda mengaku salah dan anda bisa tenang di posisi nyaman anda. Jadi seperti apakah kita sebagai umat beragama yang baik menanggapi situasi perbedaan di sekitar kita?


Jadlah Manusia yang Ber-Tuhan!





Pada akhirnya manusia dengan segala penggambarannya akan Tuhan tidak akan pernah bisa memahami sepenuhnya dengan akal budinya kebesaran dan kedalaman Sang Maha Pencipta. Satu-satunya alasan manusia masih memperoleh kesempatan untuk berada di dunia adalah karena ia adalah Tuhan yang mengasihi kita semua umat manusia. Ingatlah : 

Tuhan tidak menciptakan manusia tertentu saja, Ia tidak ingin membimbing manusia tertentu saja dan Ia juga tidak ingin menyelamatkan manusia tertentu saja, Ia menciptakan kita semua, Ia membimbing kita semua, dan Ia ingin menyelamatkan kita semua dari jalan kegelapan yang selama ini kita jalani. 

Agama ada bukan untuk membelenggu umat manusia, agama ada untuk membuka pikiran umat manusia, mengajarkan manusia bahwa setiap manusia memiliki kesempatan dan kemampuan untuk berbuat baik. 

Agama ada bukan untuk merendahkan martabat manusia tertentu, agama ada agar anda bisa memperlakukan mereka sebagai sesama manusia yang setara.

Agama ada bukan agar anda bisa menatap satu sama lain dengan kebencian dan kecurigaan, agama ada agar anda bisa menatap satu sama lain dengan kasih dan kedamaian sebagai teman dan keluarga.

Agama ada bukan untuk anda banggakan sebagai penganutnya, agama ada untuk anda jalankan sebagai penganutnya.

Agama ada bukan untuk membuat anda sebagai manusia tinggi hati dan merasa yang paling hebat, agama ada untuk menyadarkan anda agar menjadi manusia yang rendah hati dan menyadari keterbatasannya sebagai makhluk.

Jadilah manusia yang ber-Tuhan, ingatlah Ia selalu kapanpun dan dimanapun, ingatlah bahwa Ia tidak menciptakan kita untuk saling menyakiti tapi untuk hidup bersama dalam harmoni hingga saatnya tiba ketika kita kembali kepadanya.



Friday, August 8, 2014

NOSTALGIA CORNER - SERIAL ANIMASI DC UNIVERSE

Sebelum Hollywood "rajin" memproduksi film-film bertema superhero tiap tahun, para pahlawan super telah lebih dulu mencuri perhatian pemirsa televisi melalui serial animasinya...


Salah satu perusahaan hiburan yang paling sering memproduksi cerita-cerita dan karakter superhero yang paling terkenal adalah DC. DC telah memproduksi cerita komik tentang karakter-karakter superhero paling populer yang pernah ada seperti Superman, Batman, Wonder Woman, The Flash, Green Lantern dan banyak lagi. Karena kepopulerannya, Warner Bros Animation mengadaptasi karakter superhero komik tersebut dalam serial kartun. Serial kartun ini diproduseri oleh Bruce Timm dan penulis Paul Dini. 

Saya rasa sebagian dari anda juga mungkin sudah pernah menyaksikan serial ini di televisi. Dulunya serial ini tayang di TV7 (sekarang berganti nama menjadi Trans 7) sekitar tahun 2000-an awal dan pertengahan. Saya sendiri saat itu masih di bangku sekolah dasar ketika pertama kali menyaksikannya, dan hingga kini saat saya sudah kuliah serial kartun ini masih meninggalkan kenangan tersendiri sebagai salah satu kartun terbaik yang pernah saya tonton. Premis kisah superhero yang menyelamatkan dunia jelas menjadi daya tarik utama buat saya kala itu untuk menontonnya. Baru-baru ini pun saya menyempatkan untuk menonton ulang kartun ini dan harus saya akui ternyata serial ini bahkan lebih baik dari yang pernah saya kira. Jalan ceritanya yang serius dan dewasa, serta latar belakang dan watak karakternya yang unik, membuatnya tidak lekang oleh waktu.




The Beginning - Batman the Animated Series (5 September 1992-1995)




Petualangan di dunia serial kartun DC dimulai dengan serial Batman the Animated Series. Serial ini mengisahkan bagaimana miliuner kota Gotham, Bruce Wayne menjadi Batman sebagai wujud balas dendamnya atas kematian orang tuanya di tangan kriminal. Dikisahkan saat pertama kalinya menjadi Batman, Bruce harus menhadapi bukan saja para kriminal kelas kakap dari kota Gotham tapi juga pihak kepolisian yang mencurigai aksi vigilante (jagoan jalanan)-nya sebagai tindak kriminal. Namun seiring waktu, Batman memperoleh kepercayaan petinggi kepolisian Komisioner James Gordon, dan pada akhirnya seluruh anggota polisi yang lain.

Meski demikian tugas Bruce/Batman tetap tidak mudah, ia harus menghadapi beberapa kriminal paling berbahaya yang musuh bebuyutannya, seperti The Joker, Poison Ivy, Ra's Al Ghul, Two Face, Cat Woman, The Riddler, Mr.Freeze dan banyak lagi. Belum lagi keberadaan gang kriminal dan mafia yang menguasai kota dan korupsi yang merajalela di Gotham. Untungnya menghadapi musuh-musuh tersebut Batman juga dibantu oleh rekan-rekannya yakni pelayan kepercayaannya Alfred Pennyworth, serta partnernya dalam berkaksi yakni Robin dan Batgirl. Serial ini dianggap sebagai yang terbaik dari keseluruhan DCAU, dan karena kepopulerannya dibuat sekuelnya yang berjudul The New Batman Adventures



Expanding the Universe - Superman the Animated Series (6 Sept 1996 -2000)




Melanjutkan kesuksesan serial Batman, pihak Warner Bros Animation membuat kartun baru mengenai karakter superhero ikonik lainnya, Superman. Kisah sang manusia super yang berasal dari planet Krypton ini pasti sudah tidak asing bagi kita. Sama seperti pendahulunya serial animasi Superman memiliki jalan cerita yang cenderung lebih serius dan dewasa. Di serial ini dikisahkan bagaimana Superman yang bernama asli Kal-El diadopsi oleh sepasang suami istri sederhana Jonathan dan Martha Kent yang kemudian membesarkannya dengan nama Clark Kent. Seiring waktu Clark menyadari bahwa dirinya memiliki kekuatan spesial melebihi manusia biasa. Dan pada akhirnya kedua orangtua angkatnya menjelaskan identitas asli Clark.

Ketika beranjak dewasa Superman/Clark Kent berpindah ke kota Metropolis dan bekerja sebagai seorang reporter di kantor The Daily Planet. Tapi disana ia harus menghadapi para penjahat super yang berniat jahat atas kota itu dan lebih lanjut seluruh dunia. Mulai dari Miliuner licik Lex Luthor, alien kejam Darkseid, dan super komputer yang bertanggung jawab atas kehancuran planet Krypton : Brainiac, dan masih banyak lagi. Superman pada akhirnya harus menerima takdirnya sebagai pria yang harus menyelamatkan dunia dari kehancuran. Serial ini juga memperkenalkan sejumlah superhero lain yang kelak akan menjadi rekan Superman seperti Wonder Woman, The Flash, Aquaman, Green Lantern, Martian Manhunter, Hawkgirl, dan tentu saja Batman.


The Future - Batman Beyond (10 Januari 1999 - 2001)



Judul yang satu ini mungkin agak asing bagi sebagian dari anda. Jujur saya sendiri tidak ingat apa serial yang satu ini pernah tayang di TV Indonesia. Tapi jangan khawatir serial ini juga tidak kalah seru. Batman Beyond bersetting 50 tahun di masa depan. Kota Gotham kini telah menjadi Neo Gotham yang futuristik. Namun ada satu yang menghilang, dari kota Gotham masa depan tersebut : Batman. Rupanya Bruce Wayne karena masalah kesehatannya seiring dengan usianya yang sudah lanjut memutuskan pensiun menjadi Batman. Bukan hanya itu masalah jantung yang dialaminya saat menjadi Batman rupanya memaksa Bruce memakai senjata untuk melawan penjahat, dan baginya hal itu telah melanggar prinsipnya untuk tidak pernah membunuh penjahat.


Namun seorang pemuda bernama Terry McGinnis ternyata bersedia menggantikan posisi Bruce dan menjadi Batman di kota Gotham yang baru yang rupanya masih dikuasai oleh kriminal berbahaya. Terry rupanya memiliki masa lalu yang kelam seperti Bruce. Ayahnya tewas terbunuh oleh penjahat sama seperti Bruce. Akhirnya demi kembali menegakkan keadilan di Gotham, Bruce setuju untuk melatih Terry menjadi Batman baru di kota Gotham. Dalam petualangannya sebagai Batman, Terry akan menghadapi musuh-musuh baru dan beberapa musuh lama Batman yang masih hidup. Beberapa kali Batman Beyond mendapatkan episode cross-over (perpaduan) dengan serial Justice League yang tayang kemudian.


Assemble - Justice League & Justice League Unlimited (17 November 2001 - 2006)




Sebelum Marvel mengeluarkan film Avengers mereka, DC dan WB Animation sudah lebih dulu merilis serial dimana para superhero bergabung dalam sebuah tim pembela kebenaran untuk menyelamatkan dunia. Berawal dari terjadinya penyerangan Alien di bumi, Batman dan Superman beserta dengan Martian Manhunter seorang superhero dari planet Mars, mengumpulkan para superhero lainnya dan membentuk sebuah tim yang diberi nama Justice League. Dengan 7 anggota asli (Superman, Batman, Martian Manhunter, Wonder Woman, Green Lantern, The Flash, dan Hawkgirl) dan bertambah dengan anggota-anggota baru, Justice League menjadi garis pertahanan utama bumi melawan alien dan penjahat super yang mengincar bumi.

Tapi tugas tidak mudah, lantaran kemudian para penjahat super juga membentuk tim mereka sendiri sebagai tandingan Justice League. Serial ini terdiri dari 52 episode ditambah dengan 39 episode dari Justice League Unlimited dan menjadi penutup dari DC Animated Universe.

Bagaimana? Tertarik untuk menonton serial ini lagi bagi anda yang sudah pernah menyaksikannya, atau bagi anda yang belum pernah ingin mencobanya? Sayangnya kemungkinan serial ini tidak akan tayang lagi di televisi, setidaknya tidak dalam waktu dekat. Tapi tenang saja anda bisa menemukannya dengan mudah di berbagai situs streaming kartun dan juga situs file hosting seperti Indowebster atau versi file Torrent di Internet.