8 NENEK MOYANG RAKSASA PARA HEWAN - HEWAN MASA KINI

Di masa lalu bumi kita dihuni oleh hewan-hewan prasejarah dengan ukuran kolosal dan memiliki keganasan luar biasa yang membuat semua yang melihat mereka lari untuk untuk tetap hidup. Kini makhluk-makhluk tersebut telah punah, namun rupanya mereka memiliki beberapa sepupu dekat yang hingga kini masih hidup di bumi biarpun mereka tidak lagi segarang tampilan sepupu prasejarah mereka tersebut.

1.)  BIAWAK  -  MEGALANIA

40.000 tahun yang lalu di Australia, Megalania merupakan predator terkuat dan paling mengerikan yang menjelajahi dataran kering tersebut. Predator mematikan dengan gigitan berbisa dan ukuran sebesar buaya ini membuat komodo sekalipun tampak seperti seekor cicak. Mereka memburu mamalia raksasa yang dulunya hidup di zaman prasejarah Australia dan mungkin juga menjadi ancaman bagi nenek moyang suku Aborigin. Namun menjelang akhir zaman es, kadal raksasa ini menemui kepunahannya. 

Tetapi kerabat terdekat megalania yakni biawak masih banyak ditemui baik di Australia maupun sejumlah wilayah lainnya termasuk di Indonesia. Mereka mungkin tidak sebesar megalania, namun tetap pemburu yang efisien bagi hewan-hewan kecil. Dulunya Megalania dianggap sebagai nenek moyang dari komodo, namun penelitian lebih lanjut menunjukkan kekerabatan megalania lebih dekat terhadap biawak lace, sejenis biawak yang hidup di Australia. 

2.)  CAPUNG  - MEGANEURA

Pada masa Carboniferous, sekitar 300 juta tahun yang lalu, Meganeura merupakan salah satu predator puncak yang mampu menyambar mangsanya dari langit. Capung raksasa ini berukuran sebesar elang dan pada zamannya sedikit hewan yang tumbuh cukup besar untuk menantang sang serangga predator ini. Meganeura mampu tumbuh mencapai ukuran raksasa berkat kadar oksigen bumi yang sangat tinggi kala itu yang membuat serangga mampu tumbuh hingga mencapai ukuran raksasa. Tetapi seiring menurunnya kadar oksigen, Meganeura bersama dengan serangga raksasa lainnya punah.

Kini capung terbesar yang masih ada adalah Megaloprepus caerulatus. capung jenis ini dapat ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan, mangsa utama mereka adalah laba-laba yang mereka caplok langsung dari sarangnya. Capung jenis lain biasanya memburu lalat, lebah, tawon, kupu-kupu, dan kadang capung lain yang lebih kecil. Mereka kini bukan lagi predator terbang terkuat seiring dengan adanya burung dan banyak spesies pemangsa lain yang memangsa capung.

3.)  BURUNG SERIEMA  - 'TERROR BIRD'

1 Juta tahun yang lalu pada masa pleistosen, burung teror adalah predator paling mematikan di dataran Amerika Selatan. Burung-burung raksasa ini mampu berlari dengan kecepatan tinggi dan menyerang mangsa dengan hantaman paruh dan tendangan mematikan dari cakar raksasanya. Burunng teror punah akibat perubahan iklim dan persaingan dengan hewan predator baru semacam kucing bergigi pedang. Burung teror punah tidak lama sebelum manusia modern mulai muncul.

Kini kerabat terdekat dari burung teror masih hidup di Amerika Selatan. Seriema, sejenis burung yang biasanya berjalan dengan kedua kakinya daripada terbang dan berburu reptil dan hewan kecil lainnya. Sama seperti para burung teror, seriema menggunakan tendangan cakar mereka dan paruh tajam mereka untuk menghabisi mangsanya.

4.)  KOALA  -  THYLACOLEO

Megalania rupanya bukan satu-satunya pemangsa raksasa yang mendiami Australia prasejarah, hewan pesaingnya Thylacoleo tidak kalah ganas. Hewan berkantong ganas ini berukuran sebesar macan tutul dengan salah satu gigitan terkuat yang dimiliki mamalia. Mereka memangsa mamalia raksasa yang hidup pada tempat yang sama. Sama seperti Megalania, Thylacoleo menemui kepunahannya menjelang akhir zaman es.

Kerabat Thylacoleo yang masih tersisa adalah para hewan berkantong seperti koala. Hewan-hewan berkantong pada masa kini umumnya adalah hewan pemakan tumbuhan, dan hanya tasmanian devil serta tiger quool yang masih merupakan hewan karnvora tulen.

5.)  KALAJENGKING  -  JAEKELOPTERUS

400 juta tahun yang lalu, kalajengking hidup di laut sebelum akhirnya berpindah ke daratan, dan beberapa dari mereka tumbuh hingga ukuran raksasa. Dengan panjang 2,5 meter, Jaekelopterus merupakan salah satu hewan arthropoda terbesar yang pernah hidup di bumi. Dengan capit raksasanya mereka memburu ikan prasejarah dan kalajengking laut lain yang lebih kecil. Seiring waktu kalajengking berpindah ke daratan, namun hal tersebut membuat ukuran mereka mengecil karena harus menyesuaikan dengan kadar oksigen yang ada di daratan. Kini kalajengking terebsar yakni kalajengking kaisar jelas jauh lebih kecil daripada para kalajengking laut. Namun dengan sengatan mematikan di ujung ekornya, mereka jelas tak bisa diremehkan.

6.)  KUKANG  -  MEGATHERIUM

Pada masa yang sama dengan burung terror, hiduplah seekor binatang raksasa lainnya di Amerika Selatan. Dengan ukuran setinggi jerapah dan bobot sebesar gajah, Megatherium adalah salah satu hewan darat terbesar pada masanya, dan salah satu yang paling aneh yang pernah berjalan di bumi. Megatherium pada dasarnya adalah hewan herbivora, namun ketika jumlah makanan yang tersedia sedikit mereka akan memakan bangkai. Kulit Megatherium sangat tebal yang membuatnya sangat sulit dilukai oleh hewan pemangsa. Bahkan predator terbuas di daerah tersebut seperti kucing bergigi pedang dan burung terror tidak berani macam-macam dengan raksasa ini. 

Di masa kini sloth, atau kukang pohon adalah kerabat terdekat dari Megatherium. Mereka jelas sangat jauh berbeda dari tampilan nenek moyang mereka yang cukup mengerikan. Kukang menjalani sebagian besar hidupnya yang berjalan lambat dengan makan dan tidur di atas pohon dan hanya turun dari atas pohon ketika ingin membuang kotorannya. Meskipun mereka sangat lambat berjalan di darat, kukang rupanya adalah perenang yang handal.

7.)  BABI  -  ENTELODONT

Sekitar 30 juta tahun yang lalu pada masa Oligosen, hiduplah seekor pemakan bangkai dengan tampilan mengerikan dan perilaku buas. Makhluk tersebut adalah kerabat dekat babi modern, yakni Entelodont. Tidak seperti kerabat modernnya yang cenderung menghabiskan waktu bermain lumpur, Entelodont menggunakan rahang besarnya untuk melumat tulang dan mencabik daging dari hewan herbivora raksasa. Entelodont terbesar mampu tumbuh sebesar beruang dan ilmuwan memperkirakan kalau Entelodont memanfaatkan ukuran besarnya tersebut untuk menakut-nakuti hewan pemangsa lain dan merebut mangsa mereka. 

Pada akhirnya Entelodont tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan kalah bersaing dengan hewan pemangsa lain yang lebih gesit, kuat, dan lebih cerdik seperti keluarga kucing dan anjing. Kerabat mereka para babi modern pada akhirnya bertahan sebagai omnivora dan kini tersebar di berbagai belahan dunia, mengais-ngais segala sesuatu yang dapat mereka lahap.

8.)  KAMBING  -  ANDREWSARCHUS

Tampilan awal makhluk ini mungkin membuat kita berpikir, kalau mereka adalah kerabat dekat dari serigala. Tetapi Andrewsarchus sebenarnya berasal dari kelompok karnivora kuno yang memiliki kuku seperti herbivora dan bukannya cakar seperti karnivora pada umumnya. Andrewsarchus pada dasarnya adalah "domba berbulu serigala", tetapi itu tidak menghentikan mereka menjadi salah satu predator terbesar sepanjang sejarah. Dengan panjang 5 meter dan berat sampai 1 ton, mereka sebesar kuda dan rahang besar mereka dapat menghancurkan tulang dengan mudah.

Tetapi lagi-lagi besar tidak selalu berarti yang terkuat, perubahan iklim dan persaingan dengan pemangsa lain akhirnya memusnahkan Andrewsarchus beserta hewan karnivora berkuku lainnya. Yang tersisa sebagai kerabat mereka yang masih hidup sampai sekarang hanya domba dan kambing. Hewan herbivora yang seringkali justru menjadi mangsa bagi hewan - hewan pemangsa.