Wednesday, July 2, 2014

KISAH INSPIRATIF (YANG TERNYATA HOAX!)

Beberapa atau bahkan sebagian besar dari kita pasti pernah membaca kisah-kisah inspiratif atau memotivasi berikut. Kita merasa bahwa kebaikan masih memiliki kesempatan melawan segala kebatilan / kejahatan di sekitar kita. Namun kenyataannya banyak dari kisah-kisah tersebut cuma hoax alias palsu...

 

==> Kisah si Profesor Ateis dan Einstein

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini. "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?". Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya". "Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
 
Profesor itu menjawab, : "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos. Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"
. "Tentu saja," jawab si Profesor. Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada." Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?" Dengan bimbang professor itu menjawab, :"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab : "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya." 

Profesor itu terdiam. Dan mahasiswa itu adalah, Albert Einstein.

SURPRISE MADAFAKA!

Kenyataan yang Tidak Terlalu Inspiratif :
Kisah diatas cuma sebuah urban legend atau mitos yang berkembang di masyarakat A.S. Kisah ini khususnya populer di kalangan umat Kristen dan juga telah sering disebarkan melalui broadcast, e-mail atau artikel-artikel di internet. Kisah ini juga memiliki beberapa versi berbeda diantaranya Einstein yang digantikan posisinya oleh seorang prajurit marinir A.S dengan jalan cerita yang sama, atau dengan sang profesor ateis menantang muridnya dengan menjatuhkan kapurnya ke lantai untuk membuktikan Tuhan tidak ada (kapur tersebut tidak patah).

Einstein sendiri termasuk salah satu ilmuwan yang mengkritik keberadaan Tuhan yang berwujud sebagai "keberadaan lebih tinggi yang berakal lebih dari manusia". Ia mempercayai Tuhan sebagai sebuah keberadaan yang mengatur hukum-hukum alam namun tidak memiliki wujud dan akal budi. "Tuhan" tersebut dikenal sebagai Spinoza God. Kepercayaan yang sama konon dianut pula oleh sejumlah ilmuwan dan cendikiawan lainnya. Einstein sendiri aslinya lahir dari sebuah keluarga Yahudi dan sempat mendapatkan pengenalan atas agama Yahudi. Namun seiring waktu ia pun melepaskan kepercayaan tersebut karena dianggapnya tidak logis.

SURPRISE AGAIN, MADAFAKA!





==> Kisah Seorang Nenek Miskin dan Hakim yang Bijak

Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya kelaparan. Namun manajer PT. ANDALAS KERTAS (BAKRIE GRUP) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.

Hakim Marzuki menghela nafas, dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, “maafkan saya”, katanya sambil memandang nenek itu


BUKAN MARZUKI YANG INI!
Saya tidak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tidak mampu membayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU”. Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki mencopot topi, membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang sejumlah 1jt rupiah ke dalam topi tersebut dan berkata kepada hadirin, “Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yang membiarkan seseorg kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya, Sdr panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa.”

JUSTICE PREVAIL MADAFAKA!
Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang 3,5jt rupiah. Termasuk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT. ANDALAS KERTAS (BAKRIE GRUP) yang tersipu malu karena telah menuntutnya. Sungguh sayang kisahnya luput dari pers. Kisah ini sungguh menarik sekiranya ada teman yang bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini bisa di share di media untuk jadi contoh kepada aparat penegak hukum lain agar bekerja menggunakan hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yang berhati mulia. Semoga dapat menjadikan teladan bagi kita semua.

Kenyataan yang Tidak Terlalu Inspiratif :  
Kisah ini sebenarnya sudah beberapa kali dibuktikan Hoax, tapi yah tidak ada salahnya membahasnya lagi. Pertama kisah si hakim adil, nenek miskin dan pengusaha rakus itu sebenarnya bersumber dari sebuah urban legend yang berkembang di luar negeri. Judul aslinya "La Guardia", dalam versi ini si nenek mencuri roti sementara si penuntut adalah seorang pemilik toko roti kaya yang tamak dan jalan ceritanya persis sama. Kemudian seiring waktu diadaptasi ke terjemahan Indonesia dan diadaptasi lebih lanjut lagi dengan embel-embel "based on true story"

Sebagai catatan tambahan PT Andalas bukan bagian dari Bakrie Group, mereka tidak pernah bergerak di bidang usaha kertas. Ok, Bakrie Group mungkin bukan perusahaan favorit anda tapi bukan berarti mereka selalu harus berperan sebagai antagonis kan? Kalau sudah mengarah seperti ini kan ada kecenderungan merusak nama baik juga. Tapi Bakrie Group gadungan ini kadang-kadang juga diganti namanya menjadi nama perusahaan lain, tapi toh palsu juga kan?
LOL!
Tapi kisah itu hampir menjadi kenyataan, dengan tertangkapnya seorang nenek bernama Minah (55) karena kedapatan melakukan pencurian kakao karena desakan keadaan. (Gambar nenek diatas adalah persidangan terhadap nenek tersebut). Kisahnya bisa dibaca disini. Sayangnya kisah tersebut tidak berakhir se-dramatis hoaxnya, dan bukti bagaimana keadilan di negara ini masih sangat kurang bagi masyarakat kelas bawah.

 

==> Otak Kita Baru Terpakai Sekitar 10%

 

Bila anda pernah mengikuti seminar-seminar motivasi, pasti pernah dengar tentang bagaimana kita selama ini hanya menggunakan 10% otak kita. Dan 90%-nya lagi masih belum dieksplor. Konon bila kita berhasil melakukannya kita bisa menjadi manusia-manusia jenius dengan kemampuan luar biasa. Biasanya kisah ini diselingi juga dengan intermezo mengenai Einstein yang digambarkan sebagai tidak sebanding dengan kita yang telah mengetahui rahasia otak kita tersebut. Yah jadi teorinya kita bisa memecahkan soal matematika sesulit apapun, menciptakan inovasi-inovasi luar biasa dan lain sebagainya dengan otak super kita.

Uniknya kisah ini juga menarik Hollywood untuk mengangkatnya dalam film terbaru mereka yang rilis tahun 2014 ini. Film Sci-Fi berjudul "Lucy" yang akan dimainkan oleh aktris Scarlett Johansson dan Morgan Freeman ini berkisah tentang seorang gadis bernama Lucy yang menjadi korban eksperimen manusia yang ternyata malah membuatnya berhasil mengakses 100% kemampuan otaknya dan memberinya kemampuan super. 

Lucu juga kalau mengingat "Lucy" bukan satu-satunya Superhero yang diperankan Scarlett Johansson

Kenyataan yang Tidak Terlalu Inspiratif :  
Sayangnya kemampuan otak super tersebut tidak lebih nyata dari sebuah film fiksi ilmiah. Otak kita yang kita gunakan untuk memecahkan masalah, aktivitas otak kita memakan energi yang besar yakni 20-30 % oksigen yang kita hirup. Apabila otak kita benar-benar berkekuatan super seperti yang disampaikan oleh mitos tersebut, otak kita akan memakan energi yang sangat besar melebihi batas yang mungkin dicapai tubuh kita dan mengakibatkan organ lainnya dalam tubuh kita tidak berfungsi Selain itu otak kita juga akan lebih riskan terkena kerusakan permanen bila kita mengalami trauma otak akibat kecelakaan atau benturan. Ditambah lagi sebenarnya kita selalu memakai 100% otak kita setiap saat, bahkan untuk masalah yang sederhana seperti bangun tidur atau berpindah tempat. Yang menjadi masalahnya sebenarnya bukan kapasitas otak yang belum terpakai tapi seberapa efisiennya kita menggunakan otak kita tersebut.

KESIMPULAN

Akui saja dunia memang tempat yang kejam dan bukan semacam tempat impian dimana mimpi selalu menjadi nyata dan keadilan selalu menang. Kenyataannya hidup memang sering anti-klimaktis, dan hal-hal yang kita anggap benar dan jadikan pegangan ternyata palsu seperti kisah-kisah tersebut. Tapi apakah kita hanya perlu tunduk pada kenyataan begitu saja? TIDAK, jangan seperti itu juga. Kisah-kisah itu mungkin hanya palsu dan mungkin banyak dari idola atau inspirasi kita yang lain sebenarnya palsu, tetapi substansi dari kisah itu yang patut kita pelajari. 

Einstein mungkin sebenarnya tidak melawan seorang profesor ateis, tetapi mengapa kita tidak meneladani sikap si Einstein gadungan ini dengan tidak membuang iman kita terhadap sang pencipta?  Kisah si nenek dan hakim bijak juga mungkin palsu dan ada unsur perusakan nama baik di dalamnya, tapi mengapat tidak kita teladani sikap si hakim gadungan ini dan bersikap adil bagi sesama? Kita juga mungkin tidak memiliki otak super yang bisa memecahkan semua masalah dan memberi kita kekuatan super, tapi mengapa tidak kita gunakan otak normal kita untuk mendalami kemampuan kita dan memahami hal-hal baru sesuai kapasitas kita?

Bukan tidak mungkin, bila kita melakukan itu suatu saat kita bisa menjadi inspirasi yang memotivasi orang-orang di sekitar kita.

1 comment:

siska said...

yuk gabung dengan kami situs judi online resmi dan terpercaya
dapatkan freechip setiap 1x24jam hanya di kelinci99:)

1 id bisa bermain semua game
sudah bisa menikmati lbermain casino secara live.
ditunggu apalagi,ayo buruan daftar
hanya dengan minimal deposit sebesar 20.000 dan withdraw sebesar 50.000
kami menyediakan bonus deposit dan juga bonus cashback sebesar 5%
Dengan Pelayanan Terbaik, Costumer Servis Yang Ramah Dan Profesional,
Dan Siap Melayani Anda 24 Jam NonStop Setiap Hari.
ada CS ANGELNA yang cantik...
www.kelinci99.org